Tuesday, October 14, 2014

pemerataan penduduk dan pemerataan pembangunan di Indonesia

Sebelum kita membahas hubungan pemerataan penduduk dengan pemerataan pembangunan di Indonesia, mari kita lihat fakta dulu apa yang terjadi di Indonesia :

1. Pulau Jawa yang hanya luasnya 6% dari seluruh luas wilayah Indonesia, tetapi mempunyai jumlah penduduk yang mencapai 60% dari seluruh jumlah penduduk. Fakta ini menunjukan adanya ketimpangan pada jumlah populasi penduduk, sementara jumlah penduduk di luar jawa masih sedikit.
2.  Pendapatan perkapita di DKI Jakarta mencapai Rp. 115.000.000,- per tahun. sedangkan jika dibandingkan dengan  wilayah Maluku yang pendapatan perkapitanya hanya Rp. 7.500.000,- per tahun. Ini jelas ada perbedaan pendapatan yang sangat jauh antara Jakarta dan Maluku.
3. Investasi masih didominasi di pulau Jawa  sebanyak 70% sedangkan di luar pulau Jawa hanya menerima sisa, sungguh ketimpangan yang masih terasa. 

Dari fakta di atas tentunya kita merasa bahwa pembangunan di Indonesia masih belum berjalan dengan baik, karena adanya ketidakmerataan penduduk dan kesejhateraan.

Hubungan pemerataan penduduk memang sangat berkaitan dengan pemerataan pembangunan. Dari fakta di atas pulau Jawa yang mempunyai penduduk paling besar bisa menikmati hasil-hasil pembangunan lebih banyak dari pada di pulau-pulau yang lain. Maka dari itu perlu usaha sebagai berikut :

1. Perlu ada pemindahan penduduk (transmigrasi) agar penduduk di luar Jawa bisa bertambah dan turut serta dalam pembangunan di pulau-pulau tersebut.

2. Dengan adanya transmigrasi akan terjadi tukar pengetahuan dan alih teknologi antara penduduk pulau Jawa dengan penduduk di luar pulau Jawa yang nanti muncul usaha bersama untuk membangun daerah tersebut.

3. Pemerataan penduduk juga bisa membantu terhadap pemerataan tanaga kerja yang bisa bekerja di sektor industri. Diharapkan investasi bisa bertambah di luar Jawa karena tenaga kerja sudah berpindah ke pulau-pulau tersebut.

4. Dengan menyebarnya penduduk maka menyebar juga para ahli dan kaum intelek yang bisa turut membantu pemerataan pembangunan. Program yang bisa dilakukan misalnya : pengiriman guru dan dokter pada daerah terpencil.

Maka dari itu semakin merata jumlah penduduk maka bisa meningkatkan pemerataan pembangunan di Indonesia. 


Monday, October 13, 2014

faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi

Migrasi atau perpindahan penduduk sering terjadi pada kehidupan sehari-hari. Migrasi tersebut sebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

1. Lahan tanah yang semakin sedikit
Seamakin banyaknya penduduk menyebabkan lahan untuk pemukiman dan pertanian semakin sempit. Sedangkan kebutuhan lahan tanah semakin besar. Jika kepadatan penduduk itu terus bertambah maka akan muncul pemukiman  yang sangat padat, kumuh dan tidak sehat. Selain itu lahan pertanian yang semakin berkurang, diperlukan untuk membuka lahan baru. Sehingga perlu adanya migrasi untuk mengurangi kepadatan penduduk dan membuka lahan pertanian baru.

2. Bencana alam
Daerah yang dekat dengan gunu
ng berapi sangat rentang terhadap terjadi bencana yang membawa korban jiwa. Migrasi diperlukan untuk memindah penduduk ke tempat yang lebih aman sehingga jumlah korban bencana bisa dikurangi. Selain itu daerah dekat pantai yang berpotensi terjadinya tsunami juga perlu penduduknya melakukan migrasi ke tempat yang agak jauh dari pantai agar jika terjadi tsunami bisa cepat menyelematkan diri.

3. Pertentangan dan konflik
Terjadinya peperangan dan konflik antar negara atau eknis bisa menyebabkan orang melakukan migrasi dengan meminta suaka ke negara lain. Hal ini dilakukan karena niatan untuk mendapatkan tempat aman dan untuk menyelamatkan diri dari perang. Tapi biasanya migrasi ini bersifat sementara, pada saat perang mereka mengungsi tetapi ketika terjadi perdamaian mereka akan kembali lagi ke tempat tinggalnya lagi.

4. Kondisi alam
Terjadinya kekeringan sering menyebabkan orang berpindah ke tempat yang lebih subur dan banyak air. Selain itu kondisi alam yang berbukit-bukit menyebabkan orang sulit melakukan aktifitas kehidupannya. Maka mereka pindah ke dataran rendah karena dataran rendah terdapat fasilitas jalan dan lainnya, sehingga mudah untuk melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari.

5. Faktor ekonomi dan pendapatan
Orang melakukan migrasi karena ini meningkatkan pendapatnya, diharapkan dengan pindah ke daerah lain bisa mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga bisa meningkatkan penghasilnya. Biasanya migrasi ini banyak dilakukan penduduk desa yang berpindah ke kota. 

6. Faktor pendidikan
Lembaga pendidikan tinggi yang hanya ada di kota-kota besar atau daerah tertentu, membuat sebagian orang memilih berpindah untuk tinggal dan belajar di daerah tersebut. Contohnya Yogjakarta yang banyak terdapat universitas dan sekolah tinggi, sehingga di sana terdapat banyak mahasiswa yang berasal dari luar daerah.

Sunday, October 12, 2014

Dampak positif dan negatif urbanisasi bagi desa dan kota

Pengertian urbanisasi adalah perpindahan penduduk desa ke kota. Urbanisasi banyak didorong karena maslah ekonomi. Penduduk desa tertarik hidup di kota karena ada banyak lowongan kerja dan fasilitas lebih bagus. Padahal di kota tidak sebagus apa yang ada di angan-angan. Kehidupan di kota penuh dengan persaingan dan sulit ditaklukan. Tetapi sebenarnya ada dampak negatif dan positif bagi desa dan kota dengan adanya urbanisasi ini.

Dampak Positif 

1. Bagi Kota
a. Kota mendapatkan tanaga kerja yang melimpah karena banyak penduduk desa yang ke kota. Tenaga kerja tersebut biasanya gajinya murah dan bisa bekarja secara fisik.
b.  Penduduk kota yang banyak menyebabkan terjadinya perdagangan yang besar. Hal ini disebabkan karena penduduk itu merupakan potensi konsumen yang baik untuk memasarkan produk-produk hasil produksi, makanya di kota banyak kita temui mal atau supermarket.
c. Pembangunan kota menjadi lebih cepat karena dukungan sumber daya manusia yang melimpah pada semua sektor kehidupan.
d. Munculnya banyak sekolah dan perguruan tinggi yang berkualitas. Karena persaingan yang begitu ketat untuk mendapatkan pekerjaan yang layak maka banyak penduduk yang memilih lembaga pendidikan yang berkualitas.
e. Industri berkembang dengan baik. Hal ini dikarenakan banyak tenaga kerja dan banyaknya konsumen yang ada di kota.

2. Bagi Desa
a. Kesejahteraan penduduk desa meningkat, karena penduduk yang berhasil di kota akan mengirimkan uang ke desa.
b. Munculnya penduduk desa yang punya pendidikan tinggi, karena ada sebagian penduduk yang sekolah pada perguruan tinggi di kota.
c. Adanya alih teknologi. Penduduk desa yang di  kota akan memberikan pengetahuannya kepada penduduk desa tentang teknologi yang suda berkembang di kota.
d. Adanya perhatian dari pemerintah untuk membangun desa supaya pemerintah bisa sukses untuk menghambat laju urbanisasi.
e. Adanya industri kecil dan keluarga yang berkembang di desa, karena penduduk kota yang kembali ke desa akan membuat industri skala kecil di desa, dimana pengetahuan kerajinan itu dia dapatkan sebelumnya di kota.

Dampak Negatif

1. Bagi kota  
a. Banyaknya pengangguran yang ada di kota, karena penduduk desa yang berurbanisasi mempunyai kualitas yang rendah. Sehingga tidak mampu bersaing di kota.
b. Munculnya tidak kriminal. Ini adalah ekses negatif dari pengangguran, sehingga banyak orang yang gelap mata untuk melakukan tindak yang tidak terpuji untuk memenuhi kebutuhannya.
c. Pemukiman kumuh yang semakin banyak dibangun di bantaran sungai sehingga menimbulkan banjir dan rendahnya mutu kesehatan.
d. Kemiskinan yang meningkat drastis di kota karena banyak orang yang tidak mendapat pekerjaan.
e. Kota semakin padat dan jalanan menjadi sangat macet. Sehingga mobilisasi penduduk kota menjadi terganggu. 

2. Bagi desa
a. Desa menjadi sepi dan kekurangan tenaga kerja karena penduduknya pindah ke kota.
b. Pembangunan desa menjadi terhambat karena kekurangan sumber daya manusia yang berkualitas.
c. Banyaknya fasilitas dan potensi desa yang terbengkalai, misalnya aliran irigasi menjadi tidak berguna karena banyak sawah yang tanami, karena petaninya pindah ke kota.
d. Industri kecil dan industri rakyat menjadi tidak berkembang dengan baik.
e. Fasilitas pendidikan dan kesehatan juga tidak bisa berkembang karena keengganan guru dan dokter untuk bekerja di desa.

faktor penyebab penduduk melakukan transmigrasi

1. Persebaran penduduk tidak merata
Pulau Jawa merupakan pulau yang paling padat di dunia. Saat ini penduduk di pulau Jawa kurang lebih 160 juta jiwa. Transmigrasi dibutuhkan agar kepadatan penduduk di pulau Jawa bisa dikurangi dengan memindah sebagian penduduk ke Pulau Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Papua. Diharapkan dipulau tujuan bisa ikut membangun daerha tersebut.

2. Alasan ekonomi
Sebagian besar transmigran mengikuti program ini karena ingin mendapatkan kehidupan yang lebih layak daripada sebelumnya. Dengan transmigrasi mereka mendapatkan tanah sebanyak 2 hektar dan tunjangan. Modal dari pemerintah tersebut bisa dijadikan lahan pertanian yang nantinya bisa meningkatkan pendapatan transmigran. Transmigrasi dengan alasan ini biasanya ditempatkan di pulau-pulau yang ada perkebunannya atau mempunyai potensi pertanian tertentu. Misalnya : pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera karena di sana banyak di jumpai perkebunan kelapa sawit dan karet.

3. Bencana alam
Jika suatu daerah dekat dengan gunung berapi yang sangat aktif maka transmigrasi diperlukan untuk memberikan tempat baru yang lebih aman dari tempat sebelumnya. Usaha ini juga untuk mengurangi jumlah korban jiwa jika terjadi bencana alam. Pulau Kalimantan merupakan tujuan yang tepat untuk transmigrasi karena di sana tidak ada gunung berapi dan relatif aman dari gempa bumi karena tidak dilewati lempeng bumi.

4. Adanya proyek pembangunan
Dulu ada desa yang bertransmigrasi karena ada proyek pembangunan bendungan. Seluruh warga desa pindah tan terkecuali. Nama program ini adalah transmigrasi bedol desa. Karena satu desa yang pindah maka tempat tujuannya juga buat lahan yang luas dijadikan satu desa di pulau yang lain. Pulau yang bisa dijadikan sebagai tujuan transmigasri jenis ini adalah Pulau Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Papua.

Bagaimana cara mengatasi permasalahan akibat jumlah penduduk yang besar?

Penduduk Indonesia yang sudah mencapai 240 juta jiwa saat ini telah menjadi masalah yang sangat serius. Penduduk yang begitu besar telah menempatkan Indonesia menjadi 4 besar negara penduduk terbesar di Dunia di bawah China, India dan Amerika Serikat. Masalah yang sering terjadi dengan penduduk yang besar adalah :

1. Banyaknya jumlah pengangguran
Hal ini terjadi karena jumlah lapangan kerja tidak sebanding dengan angkatan kerja. Sehingga sebagian besar tenaga kerja tidak kebagian pekerjaan yang layak. Pengangguran bisa menjadi masalah yang besar karena menimbulkan banyak ekses negatif, terutama semakin sedikitnya pendapatan masyarakat yang memicu banyaknya tindak kriminal dan semakin meningkatnya kemiskinan.

2. Kebutuhan semakin meningkat
Negara harus bersiap menjaga ketahanan pangan karena jumlah penduduk yang terus meningkat. Menurut data BPS kebutuhan beras pada tahun 2014 sebanyak 34,4 juta ton beras. Pada tahun 2015 pasti terus meningkat lagi. Dengan meningkatnya kebutuhan itu maka pemerintah harus menimpor sebagaian kebutuhan. Padahal impor itu bisa mengurangi devisa dan pendapatan negara. 

3. Munculnya Ketidakmertaan Jumlah penduduk
Pada pulau Jawa terlalu banyak penduduk, sedangkan di pulau-pulau lain penduduknya sedikit. Di Jawa muncul banyak pemukiman-pemukiman kumuh dan padat. Sementara banyak daerah yang kekurangan tenaga kerja karena terlalu sedikitnya jumlah penduduk.

4. Adanya kesenjangan ekonomi yang lebar
Banyaknya jumlah penduduk tidak dibarengi dengan pemertaaan kesejahteraan. Sebagian besar penduduk hidup penuh kekurangan sementara hanya sebagian kecil yang menikmati kemakmuran yang berlebih. 

Cara yang tepat untuk memecahkan masalah dari penduduk yang besar adalah :

1. Memantapkan program KB
Dengan program KB diharapkan bisa menghambat laju pertambahan penduduk. Dengan slogan "2 anak lebih baik" bisa menjadi pendorong bagi setiap keluarga untuk membatasi kelahiran demi kepentingan nasional yang meningkatkan kesejahteraan penduduk secara keseluruhan.

2. Melaksanakan Program transmigrasi
Tujuan transmigrasi agar terjadi pemerataan jumlah penduduk di seluruh Indonesia. Program ini sangat baik dalam menyebarkan sumber daya manusia agar semua daerah bisa membangun dengan baik. 

3. Memperluas lapangan kerja
Usaha pemerintah untuk terus membuka lapangan kerja baru menjadi program yang wajib. Hal ini karena setiap tahun angkatan kerja baru terus bermunculan. Dengan semakin banyak yang bekerja diharapkan pengangguran bisa dikurangi dan kesejahteraan rakyat menjadi meningkat.

4. Harus ada pemerataan pembangunan
Pemerintah harus memperhatikan daerah-daerah yang masih tertinggal. Agar mereka bisa mendapat anggaran yang besar. Diharapakan dengan meningkatkan anggaran bisa membantu pembangunan di daerah-daerah tersebut. 

5. Peningkatan fasilitas kesehatan
Dengan fasilitas kesehatan yang memadai maka kesehatan masyarakat bisa meningkat. Selain itu fasilitas kesehatan yang baik akan membantu kesuksesan program keluarga berencana atau KB. Karena masyarakat jadi mudah untuk mendapat obat-obatan atau pelayanan KB lainnya.

6. Peningkatan mutu pendidikan
Pendidikan bisa meningkatkan mutu SDM sebuah negara. Penduduk yang berpendidikan bisa mengahsilkan produktifitas yang tinggi untuk pembangunan. Selain itu pendidikan bisa membuat rakyak lebih realistis dalam membangun sebuah keluarga. Mereka akan lebih ikut program KB karena kesadaran yang terbentuk dari pendidikan.  

Saturday, October 11, 2014

Akhir-akhir ini harga sayuran mengalami kenaikan yang signifikan, ditinjau dari sisi ilmu geografi.

Harga sayuran yang terus naik. Secara geografis bisa dijelaskan sebagai berikut.

Perbedaan harga itu terjadi karena adanya perbedaan tempat. Artinya suatu barang akan mempunyai nilai yang berbeda jika dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Misalnya : sayuran bisa mempunyai harga yang lebih tinggi jika dipindah dari desa sebagai tempat menanam ke kota sebagi tempat penjualan.

Jika sayuran semaki naik maka secara geografis karena :

1. Ada masalah terhadap perpindahan barang tersebut. Misalnya jalan atau jembatan rusak akan membuat distribusi sayur dari desa ke kota menjadi terganggu sehingga di kota sayuran menjadi langkah dan harganya menjadi lebih mahal.

2. Adanya perubahan iklim dan cuaca, Misalnya terjadi musim kemarau yang terlalu lama akan menyebabkan banyak petani sayuran yang gagal panen sehingga sayuran menjadi langka dan harganya juga akan meningkat.

3. Kurangnya fasilitas  tranportasi sehingga hasil produksi petani tidak dapat dipindahkan secara cepat ke pasar di kota. Apalagi sayuran adalah benda yang cepat rusak. Maka tranportasi bisa menjaga harga sayuran agar tetap normal, 

Apa latar belakang terjadinya dekrit presiden 5 juli 1959?

Penyebab Presiden Sukarno mengeluarkan dekrit Presiden pada tahun 1959. 

1. Setelah pemilu tahun 1955, anggota kostituante atau badan pembuat undang-undang dasar berkewajiban untuk merumuskan  dan menetapkan UUDS 1950 sebagai penganti UUD 1945. Tetapi meskipun memulai sidang pada tanggal 10 November 1956 sampai pada tahun 1958, konstituante masih belum bisa melaksanakannya. Di lain pihak banyak anggota masyarakat terus mendesak untuk kembali ke UUD 1945.


2. Karena desakan dari masyarakat, maka presideng sukarno berinisatif untuk memberikan amanat pada sidang Konstituante pada tanggal 22 April 1959. Dalam amanat tersebut Presiden Sukarno menginginkan supaya bangsa Indonesia kembali pada UUD 1945.  Menindaklanjuti amanat dari Presiden Sukarno maka konstituante mengadakan voting pada tanggal 30 Mei 1959. Hasilnya menunjukan bahwa yang setuju kembali ke UUD 1945 mencapai 269 orang sedangkan yang tidak setuju mencapai 199 orang. Tetapi hasil tersebut tidak bisa ditetapkan karena waktu itu anggota yang hasir tidak memenuhi kuorum. Kemudian di adakan lagi voting pada tanggal 1 & 2 Juni 1959. Tetap mengalami kegagalan, maka selanjutnya Konstituante melakukan reses. Ketika reses itu Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden Pada tanggal 22 April 1959. Dan setelah itu Konstituante dibubarkan.

Keterangan 

- Konstituante adalah lembaga yang mempunyai tugas membuat UUD, badan ini beranggotakan 550 orang yang terpilih pada pemilu 1955.
- Kourum adalah batasan minimal anggota kontituante yang harus hadir pada rapat.
- Reses adalah masa istirahat atau berhenti sementara masa sidang, biasanya digunakan untuk kegiatan lobi-lobi antar anggota konstituante.

Tuesday, October 7, 2014

Faktor apa saja yang membuat pulau Jawa mempunyai penduduk yang besar

Pulau Jawa merupakan pulau terbesar kelima di Indonesia dengan luas 138.794 meter persegi. Tetapi jumlah penduduk yang ada di pulau Jawa merupakan terbesar di Indonesia yaitu sebanyak kurang lebih 136 juta jiwa. Jumlah tersebut setara 60 persen dari seluruh jumlah penduduk. Hampir semua kegiatan ekonomi dan politik ada di sini. Ibukota Jakarta dan beberapa kota besar juga ada. Dan dalam buku rekor, Jawa merupakan pulau yang paling banyak penduduknya di Dunia. 

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab pulau Jawa mempunyai penduduk yang sangat besar. 

1. Secara umum Pulau Jawa mempunyai tanah yang subur. Jenis tanah yang ada di pulau ini  yaitu : tanah humus, vulkanis dan aluvial. Ketiga jenis tanah tersebut sangat cocok untuk pertanian, terutama untuk tanaman padi yang menjadi makanan pokok bangsa Indonesia. Selain itu tanah tersebut juga sesuai dengan tanaman buah-buahan dan sayur-sayuran. Deng kondisi seperti itu maka banyak orang yang pindah untuk mendapatkan pekerjaan sebagai petani.

2. Banyaknya industri berkembang dan membutuhkan banyak tenaga kerja. Industri yang berkembang adalah industri manufaktur dan jasa. Bahkan ada data yang menunjukkan bahwa 70 persen industri terpusat di pulau Jawa, sedangkan di pulau-pulau lain masih tertinggal. Pemusatan daerah industri banyak dibangun di kota-kota besar, misalnya : Jakarta, Surabaya dan Semarang. 

3. Banyak kota besar yang ada memberikan banyak fasilitas yang menarik orang untuk datang. Sarana hiburan dan fasilitas transportasi tersedia dengan baik. TMII, Ancol, Kebun raya adalah contoh fasilitas hiburan sangat digemari masyarakat. Selain itu ada bandara Sukarno Hatta, Pelabuan Tanjung Priok, dan Stasiun kereta api sangat banyak di pulau Jawa sehingga banyak orang lebih memilih untuk tinggal dan menetap.

4. Sarana pendidikan yang memadai dan mempunyai mutu yang bagus, terutama untuk pendidikan tinggi sehingga membuat banyak orang yang ingin belajar dan menimbah ilmu di pulau ini. Lembaga pendidikan itu mencetak banyak generasi penerus untuk membangun di seluruh wilayah Indonesia. Contoh lembaga tersebut adalah Universitas Indonesia, IPB, ITB, Unair dan lain-lain.

Sunday, September 28, 2014

Bentuk pendidikan zaman Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

Cara mendidik dari orang tua atau guru kepada anak atau siswa selalu berubah dari waktu ke waktu. Pendidikan dimulai dari keluaga sampai pada lembaga pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Bentuk pendidikan yang dipilih oleh seseorang kepada generasi penerusnya selalu berubah seiring dengan perkembangan zaman.

Pada zaman praaksara
Cara mendidik pada saat itu masih sangat sederhana, pendidikan hanya dilakukan di keluarga karena saat itu belum dikenal tulisan. Keluarga yang terdiri atas bapak dan ibu memberikan ketrampilan untuk berburu dan mengumpulkan makanan. Pendidikan berbentuk aplikatif langsung di alam dan berlangsung secara turun menurun antar generasi. 
Kemudian mereka belajar cara bercocok tanam, hal ini dilakukan karena dirasa berburu tidak lagi efektif menghasilkan makanan. Dengan bertani mereka bisa hidup menetap di rumah-rumah sederhana dan memberikan pendidikan kepada anak-anaknya di tempat itu.
Ketika zaman perundagian pengajaran sudah diarahkan untuk menguasai pembuatan beberapa benda logam, misalnya nekara dan moko. Pengajaran juga dilakukan pada tingkat sosial tertentu karena pada masa perundagian sudah ada pembagian tugas dan  tingkatan sosial dari rakyat jelata sampai kepala suku.   

Pada zaman Hindu-Buddha
Secara umum pendidikan pada masa Hindu Buddah dilakukan oleh masing-masing orang tua kepada anaknya sesuai dengan kastanya masing-masing. Kemampuan berdagang dan bertani diajarkan dengan baik pada tingkat umur seseorang pada saat itu. Khusus untuk kasta ksatria maka pendidikan yang didapat dari kaum bramana yang mengajar di kuil-kuil. Bentuk pendidikan secara infomal, jadi murid bisa keluar atau berpindah ke guru yang lain dengan mudah. Biasanya murid yang datang ke guru, tetapi untuk kalangan raja dan putra mahkota biasanya akan memanggil guru untuk datang ke istana untuk mengajarkan ilmu pemerintahan, sastra, ilmu sosial dan ilmu pasti. Selain itu ada juga ada sebagian kaum brahmana yang belajar ke India untuk memperdalam ilmu yang dimilikinya.

Pada Zaman Islam
Masa awal Islam berkembang di Indonesia, Pendidikan di mulai dari musholah atau langgar. Letaknya ada disetiap kampung, menjadikan musholah tempat untuk membina warga sekitar untuk memperdalam ilmu agama sekaligus melakukan ibadah sholat dan mengaji. 
Dengan semakin banyaknya warga yang memeluk agama Islam, kemudian muncul lembaga pendidikan yang lebih besar, yaitu pondok pesantren. Lembaga ini berbentuk asrama dimana santri dan Ulama atau Kyai tinggal pada satu tempat. Santri diajarkan ilmu agama secara mendalam dengan tujuan nanti bisa mengajarkan ilmu itu kepada orang lain. Selain itu santri juga diajarkan ilmu sosial, ekonomi dan ilmu-ilmu lainnya. Pada masa itu kebanyakan santri akan mendirikan pesantren didaerahnya ketika dia lulus. Sehingga banyak sekali jumlah pondok pesantren pada saat itu di Indonesia. 

Ide dan cara meningkatkan Partisipasi Pendidikan

Angka partisipasi pendidikan adalah jumlah perbandingan antara jumlah siswa yang bersekolah atau menempuh pendidikan dengan jumlah penduduk pada usia tertentu. Misalnya partisipasi pendidikan dasar maka akan membandingkan jumlah siswa SD dengan jumlah anak usia 7 - 12 tahun pada wilayah yang sama. Memang secara umum partisipasi pendidikan di Indonesia masih rendah, maka diperlukan langkah atau ide yang bagus untuk mengatasinya.

1. Sekolah gratis bagi pendidikan dasar
Biaya operasional sekolah atau BOS merupakan solusi yang bagus dari pemerintah. Dengan adanya BOS maka program wajib belajar 9 tahun bisa dilaksanakan dengan baik. Pada saat ini tidak ada alasan bagi siswa tidak mampu untuk tidak sekolah karena untuk pendidikan dasar sudah digratiskan oleh pemerintah. Diharapkan BOS juga berlaku sampai pendidikan atas yaitu SMA, agar semua anak di Indonesia bisa menikmati bangku sekolah sampai SMA.

2. Memberikan Beasiswa 
Beasiswa bagi siswa dari keluarga kurang mampu bisa membantu untuk menyediakan kebutuhan sekolah mereka, misalnya: seragam, sepatu dan buku pelajaran. Dengan adanya beasiswa diharapkan siswa bisa lebih semangat belajar tanpa terganggu oleh masalah ekonomi keluarganya.

3. Program Wajib Belajar
Ada beberapa daerah sudah mencanangkan wajib belajar selama 12 tahun. Hal ini ditujukan agar semua warga merasa berkewajiban untuk menamatkan sekolah sampai jenjang menengah atas. Program ini bisa menyadarkan masyarakat bahwa pendidikan penting bagi masa depan anak-anak mereka.

4. Membangun gedung sekolah sampai ke daerah terpencil
Pemerataan sarana prasarana pendidikan ini yang paling penting karena sebagai tempat belajar yang memadai agar siswa menjadi nyaman dalam belajar. Sering kali daerah terpencil dan pedalam kurang diperhatikan oleh pemerintah sehingga mereka tidak mempunyai gedung sekolah. Dengan meratanya jumlah gedung sekolah diseluruh Indonesia bisa meningkatkan partisipasi pendidikan dari rakyat Indonesia.

5. Program profesi guru
Bagi mahasiswa kependidikan diwajibkan untuk mengikuti program profesi guru di tempat-tempat terpencil seluruh Indonesia. Program ini bertujuan agar mahasiswa  bisa mengaplikasikan ilmu keguruannya sekaligus memberikan pelayanan pendidikan di daerah-daerah terpencil. Dan diharapkan angka partisipasi pendidikan di daerah tersebut bisa meningkat.

6. Perbaikan sarana prasarana transportasi
Dengan kondisi jalan yang mulus dan alat transportasi umum yang memadai maka akan memudahkan murid untuk datang ke sekolah. Mereka bisa tepat waktu dan tidak kesulitan untuk menempuh pendidikan di sekolah.



 

Saturday, September 27, 2014

Mengapa taraf pendidikan penduduk masih rendah

Menurut data tahun 2010 menunjukan bahwa sebanyak  lebih dari 50 persen penduduk Indonesia hanya lulusan Sekolah Dasar atau tidak sekolah sama sekali. Sedang yang lulusa perguruan tinggi hanya mencapai kurang lebih 5 persen. Sedangkan sisanya merupakan lulusan SMP atau SMA dan sederajat. Data di atas memberigambaran bahwa tingkat pendidikan di Indonesia masih rendah. Penyebab dari masalah tersebut adalah sebagai berikut ; 

Aspek Geografis
Luas negara ini yang membentang dari sabang sampai merauke yang terdiri atas pulau - pulau yang dipisahkan lautan yang luas sangat menyulitkan dalam membangun sarana prasarana pendidikan yang memadai. Selain itu bentuk muka bumi yang sangat bervariatif antara pantai, dataran rendah sampai pada pegunungan juga menjadi faktor yang menghambat peningkatan mutu pendidikan. Sehingga tidak mengherankan ada dibeberapa daerah tidak terdapat sekolah dasar karena sulitnya sarana transportasi dan kalaupun ada sekolah di situ pasti kondisi bangunannya memprihatinkan. 

Kondisi geografis juga menyulitkan bagi guru-guru untuk menjangkaunya, misalnya di daerah pedalaman, seorang guru memerlukan waktu berjam-jam untuk sampai ke sekolah karena harus menyusuri sungai dan jalan kaki di daerah pegunungan yang tidak ada jalan raya. 

Aspek Ekonomi 
Angka kemiskinan yang tinggi bisa menjadi faktor utama mengapa banyak siswa yang tidak melanjutkan sekolah. Sedangkan di lain sisi biaya sekolah yang mahal bisa menutup kesempatan bagi kalangan tidak mampu untuk bersekolah. Belum lagi pada tingkatan perguruan tinggi yang mematok biaya yang mencapai jutaan rupiah jelas sangat sulit dijangkau oleh masyarakat yang kurang mampu. Sehingga sampai saat ini lulusan perguruan tinggi sangat sedikit jika dibandingkan dengan seluruh penduduk Indonesia.

Negara juga hanya mampu menjamin pendidikan gratis untuk pendidikan dasar tetapi masih belum mampu dilakukan hal yang sama pada pendidikan tinggi. Keadaan ini nampaknya yang membuat penduduk Indonesia hanya mampu sekolah pada tingkat dasar atau menengah tetapi tidak mampu meneruskan ke pendidikan tinggi atau kesarjanaan.  

Aspek Sosial 
Lingkaran setan kemiskinan telah memaksa sebagian anak-anak untuk membantu pekerjaan orang tuanya, ada sebagian mereka yang bekerja sebagai pemulung, pengamen, dan bekerja di pabrik-pabrik. Semua itu mereka lakukan hanya sekedar menyambung hidup. Kesibukan bekerja tersebut membuat mereka putus sekolah. Situasi ini sering terjadi di pemukiman-pemukiman kumuh di kota-kota besar atau di desa-desa tertinggal yang mempunyai angka kemiskinan yang tinggi.

Aspek Budaya
Ada sebagian penduduk yang berpendapat bahwa pendidikan tidak penting. Mereka tidak mau berinteraksi dengan dunia luar karena takut nanti budaya asli mereka akan hilang jika ada penduduk yang bersekolah. Hal ini biasanya terjadi pada suku-suku dipedalaman. maka dari itu perlu untuk diberi penerangan agar mereka mau masuk bangku sekolah dan belajar ilmu pengetahuan.

hasil-hasil kebudayaan Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

Kehidupan dan peradapan manusia selalu berubah menuju sebuah prikehidupan yang lebih baik. Sejak awal adanya kehidupan di Bumi ini, manusia selalu belajar dan mempelajari alam, mereka berusaha beadapatasi dengan alam, kemudian berusaha untuk membuat alat atau perangkat yang bisa membuat mereka nyaman dan bisa tetap bertahan hidup. Bahkan untuk jaman sekarang manusia sudah bisa membuat alam menjadi lebih berguna dengan ilmu pengetahuan dan teknologinya. berikut ini adalah perkembangan kebudayaan dan hasil pola pikir manusia dari jaman praaksara, jaman Hindu Buddha dan jaman Islam.

Ketika  pra asksara 
Secara geografis manusia saat itu hanya tersebar dibeberapa tempat saja di bumi ini. manusia kebanyakan mengembara dan tidak mempunyai tempat tinggal atau nomaden. Mereka akan mencari tanah lapang yang banyak hewan atau tumbuhan untuk kebutuhan makanan mereka. Berburu adalah keahlian pertama yang dimiliki oleh manusia pra aksara. Jika potensi makanan dirasa sudah habis maka mereka akan berpindah ke daerah lain yang lebih banyak menyediakan makanan. Tetapi dengan berubahnya waktu, kemudian ada pemikiran untuk menetap dengan tinggal di rumah sederhana dan goa-goa yang dekat dengan aliran sungai. Pada masa itu sudah dikenal kegiatan bercocok tanam dan memelihara beberapa hewan ternak. Jadi manausia sudah tinggal pada tempat yang sama meskipun sederhana dalam sebuah koloni yang jumlahnya terbatas.

Jika dilihat dari kegiatan ekonomi pada masa praaksara, pemenuhan kebutuhan hanya untuk dikonsumsi pada hari yang sama, misalnya : jika mendapat buruan hewan maka akan langsung dimakan pada saat itu juga. Pada jenis biji-bijian tertentu akan disimpan untuk persediaan jika tidak mendapatkan hewan buruan. Pola pikir yang berkembang akhirnya memunculkan sistem barter yang berguna untuk mengatasi perbedaan kebutuhan yang sudah mulai berkembang pesat.

Pada masa ini kebudayaan juga berkembang pesat, awalnya manusia yang hanya berjumlah sedikit tidak terlalu memerlukan budaya yang mengatur kehidupan mereka, tetapi jumlah populasi yang semakin besar akhirnya menimbulkan masalah antar individu yang perlu ada solusi, sehingga mereka belajar untuk membuat norma dan nilai. Kemudian mereka membuat pembagian tugas, misalnya: ada yang jadi pemburuh, petani, tukang logam, dan kepala suku. Selain itu juga sudah mulai ditemukan bahasa verbal untuk berkomunikasi dan kesenian yang berupa seni lukis dan nyanyian.

Dengan pertambahan jumlah penduduk menyebabkan muncul koloni-koloni manusia prakasara yang cukup besar yang kemudian mengangkat seorang pemimpin atau kepala suku, dimana dia secara politik dipilih dari orang paling dihormati atau yang paling kuat. Sehingga mampu memberi perlindungan bagi anggota koloni yang lain. 

Ketika masa Hindu Buddha
Hubungan Indonesia dengan India sudah terjalin sejak lama, secara geografis kedua kawasan bisa dijangkau dengan kapal laut memlalui samudera Hindia. Agama Hindu Buddha sengat berkembang di India yang kemudian ajarannya dibawa oleh pedagang masuk ke Nusantara. Dan penduduk menerima kepercayaan ajaran Hindu Buddha dengan baik dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari pada saat itu. 

Munculnya pedagang-pedagang dari India membuat pelabuhan yang ada di Indonesia menjadi ramai dan kegiatan ekonomi meningkat.  Barang dagangan yang berupa kain dan keramik dari India kemudian ditukar dengan rempah-rempah yang berasal dari Nusantara. Proses itu membuat semua kebutuhan rakyat dibeberapa kerajaan bisa dipenuhi dengan baik dan kesejahteraan meningkat.

Sejak masuknya Agama Hindu-Buddha, budaya warga nusantara menjadi berubah dan ada sistem kasta pada Agama Hindu sehingga beberapa kerajaan ada pembagian kasta antara brahmana yaitu kaum pendeta, ksatria yaitu kaum bangsawan, waisya yaitu kaum pedagang  dan sudra yaitu kaum rakyat jelata. Seni budaya yang berkembang berupa tarian, pertunjukan wayang dan sangat banyak karya sastra, terutama dari kerajaan-kerajaan yang ada di pulau Jawa. 

Kerajaan bernuansa Hindu Buddha muncul pertama kali di Pulau Kalimantan dan merubah peta perpolitikan saat itu, dimana biasanya kepala suku sebagai pemegang kekuasaan tertinggi kemudian digantikan oleh raja yang berkuasa mutlak dan apabila mangkat akan digantikan oleh keturunannya. Sehingga pada saat itu muncul beberapa dinasti kerajaan.

Ketika masa Islam
Selain India, ada pedagang lain juga yang rajin mengunjungi Indonesia untuk berdagang kebutuhan sehari-hari. Mereka mengarungi samudera Hindia yang secara geografis sangat luas dengan kapal dagang. Kedatangan kapal dari Arab biasanya membawa kebutuan misal: minyak wangi, kain dan lainya. Ketika mereka kembali akan membawa hasil bumi Indonesia yang akan dijual kembali di jazirah Arab. Pedagang inlah yang membawa Ajaran Islam kepada rakyat pribumi tertama yang tinggal di pesisir pantai. Dan ada sebagian dari mereka juga menikah dengan warga setempat sehingga mempercepat tumbuhnya agama Islam di Indonesia. Selain itu, perdangan ini bisa menambah kesejahteraan rakyat nusantara secara ekonomi saat itu.

Secara ekonomi sudah terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara pedagang Arab dan Gujarat dengan pedagang dari Indonesia. Sehingga kebutuhan masing-masing penduduk bisa terpenuhi dengan baik. Selain itu ada beberapa kerajaan Islam yang menggunakan mata uang dari Arab sebagai alat transaksi perdagangan.

Secara sosial, Islam tidak mengenal kasta, sehingga hal ini membuat rakyat mudah menerima ajaran Islam, selain itu runtuhnya kerajaan-kerajaan Hindu Buddha semakin mendukung berkembangnya Islam. Hasil karya seni budaya pada masa Islam banyak dipengarui budaya arab, Misalnya : karya kaligrafi, musik gambus, dan karya sastra berupa : Hikayat, Suluk serta syair.

Dalam kerajaan Islam, secara politik gelar Raja digantikan menjadi Sultan yang mempunyai penasehat yaitu ulama. Raja akan selalu mendiskusikan kebijakan dengan ulama agar rakyat bisa lebih sejahtera hidupnya. Sultan akan digantikan keturunannya atau putra mahkota apabila dia mangkat dari kekuasaannya.






Friday, September 26, 2014

Solusi Kreatif Mengatasi Timpangnya Kepadatan Penduduk Indonesia

Tidak meratanya  jumlah rakyat Indonesia dari barat ke timur, di mana pulau Jawa menjadi pulau paling banyak penduduknya yang mencapai 60% penduduk Indonesia memerlukan ide yang kreatif untuk bisa mengatasi kepadatan penduduk negara ini yang tidak merata.

Dari Aspek  Sosial
Sifat orang Indonesia yang sulit untuk berubah dan mencari tantangan di tempat lain menyebabkan sulitnya untuk melakukan penyebaran penduduk di wilayah Indonesia. Maka perlu ada solusi secara sosial untuk mengatasinya. Iklan layanan masyarakat di televisi atau radio yang menunjukkan keberhasilan seseorang yang melakukan transmigrasi. Dengan kesejahteraan yang diraih oleh beberapa transmigran akan membuat orang lain untuk ikut transmigrasi sehingga ketimpangan persebaran  bisa diatasi dengan baik. 

Selain itu juga perlu ada penyuluhan dari dinas kependudukan agar masyarakat tidak ke kota dan tetap membangun desa karena desa sangat membutuhkan SDM untuk  meningkatkan taraf sosial warganya.

Dari Aspek Ekonomi
Cara yang paling bagus untuk melakukan penyebaran penduduk adalah membangun kawasan-kawasan industri yang ada di luar Jawa. Sehingga kawasan tersebut bisa berkembang secara ekonomi dan menarik warga di Jawa untuk pindah ke kawasan industri tersebut di luar Jawa. Bidang industri secara langsung bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak sehingga bisa cepat mengatasi pengangguran dan kemiskinan sekaligus.

Selain itu perlu diadakan pelatihan-pelatihan ketrampilan bagi  warga desa agar bisa mandiri untuk membuat kerajinan tangan atau industri rumahan yang bisa menambah pendapatan warga dan mereka tetap tinggal di desa.

Dari aspek budaya
Perlu perubahan budaya, misalnya ada pri bahasa Jawa, makan tidak makan yang penting ngumpul, jadi terkadang orang orang tidak mau pindah karena tidak mau berpisah dengan keluarga. Maka perlu ada perubahan budaya agar orang mau pindah tempat yang lebih jarang penduduknya agar bisa meningkatkan kesejahteraannya. 

Diadakanya festival budaya agar suatu daerah berkembang bidang pariwisatanya. Dengan perkembangan tersebut bisa meningkatkan taraf ekonomi dan bisa menahan penduduknya untuk keluar daerah. Dan orang lain akan datang ke tempat itu.

Dari aspek politik 
Pemerintah harus memberikan subsidi bagi orang yang mau ikut transmigrasi sehingga ada ketertarikan yang kuat untuk ikut program tersebut. Setiap keluarga mendapat tunjangan selama satu tahun akan menjamin kelangsungan hidup para transmigran selama mereka merintis pekerjaannya. 

Perlu ada undang-undang atau peraturan pemerintah yang memberikan payung hukum dan jaminan kepada keluarga yang melaksanakan program transmigrasi. Presiden juga harus memberikan anjuran kepada rakyatnya agar tetap membangun daerah tanpa harus pindah ke daerah lain yang lebih banyak warganya. 



 


.

Akibat Sebaran Kepadatan Penduduk Indonesia yang Tidak Merata

Penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 250 juta jiwa pada saat ini mendiami hampir seluruh pulau yang ada di negeri ini. Tetapi penyebaran penduduk yang ada tidak seimbang antara pulau satu dengan pulau lainnya. Pulau Jawa menjadi pulau terpadat sampai saat ini jumlah penduduknya. Bahkan beberapa media mengatakan bahwa pulau Jawa adalah pulau terpadat di Dunia. Sedangkan pulau lain, misalnya Kalimantan, Sumatera dan Papua penduduknya cenderung berjumlah sedikit.

Dampaknya pada bidang sosial
Penduduk yang tidak merata bisa menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial pada daerah tertentu, misalnya dikota besar akan muncul pemukiman-pemukiman kumuh di bantaran sungai yang sangat padat. Pemukiman kumuh ini menyebabkan masalah sosial yaitu kemiskinan. Selain itu terdapat juga masalah kesehatan karena sangat sulitnya mendapatkan air bersih dan tidak adanya sanitasi yang memadai. Pencemaran lingkungan juga terjadi karena limbah rumah tangga dibuang begitu saja ke sungai. Para penduduk juga melakukan kegiatan sehari-hari di sungai, misalnya : mencuci, mandi dan buang hajat di sungai. Dan semua kegiatan itu dapat merugikan bagi penduduk di sekitar sungai.

Penduduk yang padat juga menimbulkan banyaknya aksi kriminalitas, karena sangat ketatnya persaingan untuk mencari nafkah sehingga sebagian penduduk tidak mendapatkan pekerjaan atau menganggur. Hal ini menyuburkan tindak kriminal di masyarakat.

Di lain tempat yang penduduknya sangat sedikit akan terjadi kekurangan sumber daya manusia yang bisa menghambat pembangunan. Padahal pembangunan di daerah tertinggal sangat membutuhkan SDM yang banyak dan berkualitas. Tetapi sekali lagi mental masyarakat yang ingin cepat mendapatkan pekerjaan sehingga mereka lebih memilih pindah ke daerah-daerah yang padat penduduknya, misalnya di perkotaan atau di pulau Jawa.

Dampaknya pada bidang Ekonomi
Sebaran penduduk yang timpang bisa menyebabkan pemusatan kegiatan ekonomi hanya pada daerah tertentu saja. Perkotaan menjadi tempat terjadinya kegiatan ekonomi yang paling besar. Semua fasilitas perdagangan, industri dan transportasi ada di sana, Sehingga hasil-hasil pembangunan dan kesejahteraan hanya dinikmati hanya segelintir orang saja. Sedangkan di daerah lainnya yang mempunyai penduduk sedikit akan kurang terperhatikan dan kesejahteraan ekonominya menurun karena kurang fasilitas dan tidak adanya sumber daya ekonomi.

Masalah pengangguran dan kemiskinan juga menjadi hal bisa terjadi jika penduduk yang tidak merata. Sehingga perlu ada solusi untuk mengatasi hal tersebut dengan melakukan program transmigrasi dan pembangunan klaster-klaster industri di luar jawa. 

Dampak di Bidang Budaya
Budaya masyarakat Indonesia yang suka bergotong royong dan bekerja sama juga akan hilang jika terjadi ketimpangan jumlah penduduk. Hal ini dikarenakan penduduknya jumlahnya terlalu padat akan membuat persaingan yang sangat ketat sehingga menyababkan penduduk menjadi lebih individualis. Sedangkan daerah yang penduduknya kurang akan kehilangan budaya asli mereka karena tidak ada lagi yang mau melestarikan budaya tersebut. Kebanyakan penduduk lebih tertarik ke daerah yang lebih padat yang multikultur sehingga kebudayaan masing-masing penduduk akan hilang atau melebur dengan budaya  lainya dalam bentuk akulturasi dan asimilaisi. Akibat lebih lanjut banyak penduduk yang kehilangan budaya leluhur mereka berganti dengan budaya yang baru yang cenderung mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan orang banyak.

Dampak di Bidang Politik  
Dalam perpolitikan Indonesia yang menggunakan sistem pemilihan distrik proposional akan menimbulkan masalah dalam penentuan jumlah wakil rakyat pada setiap daerah. Di pulau Jawa dengan penduduk yang begitu besar tetapi wilayahnya sempit biasanya mempunyai wakil rakyat dalam jumlah banyak. Itu akan ditentang oleh penduduk di pulau lain yang mempunyai penduduk sedikit tetapi mempunyai wilayah yang luas. Mereka hanya wakil rakyat yang sedikit padahal di daerah mereka mempunyai sumber daya alam yang sangat banyak. Sehingga terjadi ketidakadilan keterwakilan di DPR antara Jawa dangan daerah lain di luar Jawa. Maka dari itu perlu ada kebijakan politik dalam menentukan jumlah wakil rakyat antara daerah yang padat penduduknya dengan daerah yang jarang penduduknya.

Selain itu Kepala Daerah sangat  sulit melakukan pembangunan  jika penduduknya sedikit, ini sangat dirasakan di pulau Kalimantan dan Papua dimana mereka sangat sulit dalam menjalankan kekuasaannya untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk karena kurang jumlah SDM , apalagi SDM yang berkualitas.
   

Keadaan sosial dan ekonomi di pegunungan

Kesuburan yang selalu ada di daerah pegunungan yang diakibatkan terjadinya vulkanisme setiap gunung berapi meletus. keadaan tersebut sangat mendukung untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Contoh utama kegiatan tersebut adalah kebun kopi, kebun teh dan tanaman tembakau. di lain tempat juga ada yang menanam padi dan sayur-sayuran. Kegiatan lain yang dapat dilakukan di daerah pegunungan yaitu perikanan air tawar dan peternakan. 
Di perbukitan banyak penduduk yang menggunakan sebagian tanah yang datar untuk dijadikan tempat tinggal dan di atasnya didirikan rumah. Pada daerah lembah banyak terdapat sungai yang mengalir karena ada mata air di atas. Daerah lembah inilah yang menjadi favorit bagi penduduk untuk mendirikan rumahnya. Rumah-rumah yang dibangun biasanya berkumpul membentuk pemukiman terbatas pada daerah bukit yang datar tersebut dan biasanya mereka berkumpul dalam satu ikatan keluarga.
Daerah pegunungan kebanyakan mempunyai kemiringan yang cukup tinggi, bahkan bisa mencapai 45 derajat. Hal ini perlu taktik untuk membuat pertanian yang sesuai dengan kemiringan tersebut. Sawah dan ladang dibuat dengan tapak siring yang membentuk seperti tangga yang bersusun. Dalam sawah dan ladang tersebut bisa ditanami padi serta sayur-sayuran. Dengan temperatur yang cenderung dingin maka sangat memungkinkan sayur-sayuran bisa tumbuh dengan baik.
Di Indonesia banyak terdapat daerah pegunungan yang dipenuhi dengan hutan yang mempunyai hawa yang dingin menyegarkan dan hampir setiap hari turun hujan. Hutan yang kaya akan kayu, damar, pinus dan lain sebagainya bisa menjadi sumber devisa negara jika dimanfaatkan untuk menjadi bahan jadi industri, misalnya mebel dan kerajinan tangan. 
Selain itu dengan pemandangan hutan yang begitu indah sangat bermanfaat untuk dijadikan tempat wisata, terutama wisata berkemah dan mendaki gunung. Beberapa kota di Nusantara juga merupakan kota wisata yang terletak di dataran tinggi dan pegunungan, misalnya Malang dan kota Bandung.Kegiatan dalam dapur magma yang keluar ke permukaan bumi juga menghasilkan komoditas pertambangan yang sangat berguna, misalnya belerang dan tembaga. Dengan kekayaan alam seperti itu membuat penduduk bisa memanfaatkannya sebagai mata pencaharian dengan mencari bahan tembang disekitar gunung berapi.
Penduduk pegunungan membutuhkan bahan pangan yang dikonsumsi dalam keadaan hangat karena suhu udara yang dingin dan sangat lembap. Selain itu sebagian besar penduduk pegunungan memakai jaket atau pakaian tebal lainnya sebagai penangkal dari dinginnya udara sekitar pegunungan. 
Rumah yang dibangun oleh penduduk menggunakan bahan seng yang bisa menyimpan panas bagi dalam rumah. Jendela rumah juga sedikit agar hawa dingin dari luar tidak bisa masuk ke dalam. Perapian dalam rumah juga menjadi solusi apabila suhu sudah terlalu dingin, maka perapian itu bisa dinyalakan dan ruangan menjadi hangat terutama pada malam hari.  
Di sisi lain, sebagai tempat bertemunya dua lempeng bumi, Indonesia sangat kaya akan gunung berapi yang aktif. Gunung-gunung tersebut bisa saja meletus tiba-tiba yang mengeluarkan gas panas dan material lainya sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk lainnya. Maka disetiap gunung berapi dibangun pos pemantau yang memberi peringatan saat terjadi gunung meletus. Masyarakat disekitarnya sangat tahu apa yang dilakukan jika letusan terjadi, mereka akan berusaha mengungsi ke tempat yang aman untuk beberapa waktu dan akan kembali jika situasi sudah aman.