Ketika abad 19, beberapa kaum
terpelajar dan ilmuwan mulai menyadari bahwa perlu untuk membahas dan
mempelajari keadaan serta perubahan sosial secara khus dalam satu bentuk bidang
pengetahuan. Ilmuwan tersebut berusaha untuk meletakkan kerangka dasar teori sosial
yang diambil dari karakteristik hakiki masyarakat pada setiap tahapan peradapan
budaya manusia. Agar terbangun sebuah teori yang baik, para ilmuwan tersebut
mengkhususkan perhatian mereka pada peradapan manusia dari waktu ke waktu, dari
dulu hingga sekarang.
Auguste Comre yang merupakan
bapak sosiologi internasional, menuliskan sebuah kata “sosiologi” dalam bukunya
yang berjudul Cours de Philosophie Positive atau filsafat positif. Kata sosiologi dalam buku tersebut
mengandung pengertian ilmu yang yang secara khusus melakukan pendekatan dan
mempelajari tentang masyarakat. Pendekatan yang dipakai adalah metode ilmiah
yang baku, dan sekaligus mematahkan pemikiran bahwa perubahan sosial tidak bisa
diteliti.
Gagasan Comte memperoleh sambutan
yang luar biasa dari ilmuwan lain, misalnya dari, Karl Marx, Herbert Spencer,
Georg Simmel, Max Weber dan Emile Durkheim. Ilmuwan-ilmuwan tersebut mempunyai
jasa besar dalam turut menyumbang pemikiran yang beragam tentang pendekatan
dalam mempelajari masyarakat yang pada saat ini dan sangat permanfaat untuk
mendukung perkembangan ilmu sosiologi.
Pada umumnya, pendekatan
sosiologi pada abad 19 bersifat makro, bagi para ilmuwan sosiologi pada saat
itu melakukan perkiraan perubahan masyarakat bisa diramalkan dengan melihat
karakteristik masyarakat secara menyeluruh. Alasan utama pendekatan itu adalah
karakteristik masyarakat bisa mempengaruhi tingkah laku anggotanya dan
perubahan sosial yang akan terjadi di masa selanjutnya.
No comments:
Post a Comment