Sunday, September 28, 2014

Bentuk pendidikan zaman Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

Cara mendidik dari orang tua atau guru kepada anak atau siswa selalu berubah dari waktu ke waktu. Pendidikan dimulai dari keluaga sampai pada lembaga pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Bentuk pendidikan yang dipilih oleh seseorang kepada generasi penerusnya selalu berubah seiring dengan perkembangan zaman.

Pada zaman praaksara
Cara mendidik pada saat itu masih sangat sederhana, pendidikan hanya dilakukan di keluarga karena saat itu belum dikenal tulisan. Keluarga yang terdiri atas bapak dan ibu memberikan ketrampilan untuk berburu dan mengumpulkan makanan. Pendidikan berbentuk aplikatif langsung di alam dan berlangsung secara turun menurun antar generasi. 
Kemudian mereka belajar cara bercocok tanam, hal ini dilakukan karena dirasa berburu tidak lagi efektif menghasilkan makanan. Dengan bertani mereka bisa hidup menetap di rumah-rumah sederhana dan memberikan pendidikan kepada anak-anaknya di tempat itu.
Ketika zaman perundagian pengajaran sudah diarahkan untuk menguasai pembuatan beberapa benda logam, misalnya nekara dan moko. Pengajaran juga dilakukan pada tingkat sosial tertentu karena pada masa perundagian sudah ada pembagian tugas dan  tingkatan sosial dari rakyat jelata sampai kepala suku.   

Pada zaman Hindu-Buddha
Secara umum pendidikan pada masa Hindu Buddah dilakukan oleh masing-masing orang tua kepada anaknya sesuai dengan kastanya masing-masing. Kemampuan berdagang dan bertani diajarkan dengan baik pada tingkat umur seseorang pada saat itu. Khusus untuk kasta ksatria maka pendidikan yang didapat dari kaum bramana yang mengajar di kuil-kuil. Bentuk pendidikan secara infomal, jadi murid bisa keluar atau berpindah ke guru yang lain dengan mudah. Biasanya murid yang datang ke guru, tetapi untuk kalangan raja dan putra mahkota biasanya akan memanggil guru untuk datang ke istana untuk mengajarkan ilmu pemerintahan, sastra, ilmu sosial dan ilmu pasti. Selain itu ada juga ada sebagian kaum brahmana yang belajar ke India untuk memperdalam ilmu yang dimilikinya.

Pada Zaman Islam
Masa awal Islam berkembang di Indonesia, Pendidikan di mulai dari musholah atau langgar. Letaknya ada disetiap kampung, menjadikan musholah tempat untuk membina warga sekitar untuk memperdalam ilmu agama sekaligus melakukan ibadah sholat dan mengaji. 
Dengan semakin banyaknya warga yang memeluk agama Islam, kemudian muncul lembaga pendidikan yang lebih besar, yaitu pondok pesantren. Lembaga ini berbentuk asrama dimana santri dan Ulama atau Kyai tinggal pada satu tempat. Santri diajarkan ilmu agama secara mendalam dengan tujuan nanti bisa mengajarkan ilmu itu kepada orang lain. Selain itu santri juga diajarkan ilmu sosial, ekonomi dan ilmu-ilmu lainnya. Pada masa itu kebanyakan santri akan mendirikan pesantren didaerahnya ketika dia lulus. Sehingga banyak sekali jumlah pondok pesantren pada saat itu di Indonesia. 

1 comment: